Ada pemain baru di pasar true wireless stereo (TWS) Indonesia. Produk pertama dari merek Nothing Ear (1), TWS, dan Nothing tiba secara resmi di Indonesia melalui dealer Erajaya.
Nothing merek yang mungkin terdengar asing bagi orang Indonesia. Nothing adalah perusahaan yang berbasis di London, didirikan oleh pendiri OnePlus, Carl Pei.
Tidak ada yang pertama kali muncul pada akhir Januari 2021 melalui akun Twitter Handle @ Nothing, dan pada Juli 2021 kami mengumumkan produk pertama kami, Nothing Ear (1).
“Saat ini produk-produk berbasis TWS, terutama yang menjanjikan kualitas tinggi dengan harga terjangkau, diminati masyarakat luas,” kata Djohan Sutanto, CEO Erajaya Active Lifestyle.
Nothing Ear (1) hadir dengan beberapa spesifikasi penting. Pegangan Nothing Ear (1) transparan. Sedangkan kedua ujungnya dibalut dengan karet ear tip.
![](https://webhouzz.com/wp-content/uploads/2022/04/NOTHING-EAR-1-Black-1024x576.jpg)
Fitur hebat dari TWS ini adalah Active Noise Cancellation (ANC). Dikatakan mampu menghasilkan suara yang jernih sekaligus mengurangi kebisingan sekitar.
Nothing Ear (1) juga dilengkapi dengan unit driver 11.6mm yang dirancang untuk bass yang lebih keras. TWS ini memiliki baterai 570mAh yang bertahan hingga 24 jam saat ANC selalu aktif dan 34 jam saat standby (tanpa ANC).
Terdapat pula fitur in-ear detection dan quick pairing yang berfungsi untuk menghubungkan Nothing Ear (1) ke perangkat target, serta sertifikasi IPX4 drip-proof.
Nothing Ear (1) tidak bergantung pada koneksi Bluetooth dan kompatibel dengan perangkat yang menjalankan Android 5.1 atau lebih baru dan iOS 11 atau lebih baru. Di Indonesia, Nothing Ear (1) tersedia dalam warna hitam dan putih. TWS ini adalah Rp dari jaringan retail Erajaya Group. Tersedia dengan harga 1.499.000.
Djohan mengatakan pada April 2022 akan ada promosi khusus bagi penggemar yang berminat membeli Nothing Ear (1). Jika Anda membeli Nothing Ear (1) selama periode promosi, Anda akan menerima voucher senilai maksimal Rp 300.000.
“Tidak ada telinga (1) hadir untuk melayani ceruk pasar yang menuntut kombinasi kualitas dan desain menarik dengan harga terjangkau,” tutup Djohan.