HomeStartupPendanaanPlatform Aman Peroleh Pendanaan Sebesar Rp 18 Miliar

Platform Aman Peroleh Pendanaan Sebesar Rp 18 Miliar

Date:

Berita Terkait

Apple AirPod Diperkirakan akan Populer di Tahun 2019

Wireless earphone atau AirPod aksesoris populer milik Apple memang...

4 Strategi Untuk Membuat Startup Kamu Mendominasi Pasar

Persaingan di dunia startup semakin sengit, jika tidak membuat...

Finblox Telah Membukukan Pendanaan Awal Senilai Rp 56 Miliar

Platform pengelolaan aset kripto asal Hong Kong, Finblox, berhasil...

Ryzen 6000 Series dipamerkan Dalam Ajang Consumer Electronics Show 2022

Masih dalam ajang pameran Consumer Electronics Show 2022, perusahaan...

Pedihnya BBM Tutup, Begini Imbasnya

Pertama kali digunakan oleh masyarakat sejak tahun 2013 lalu, tahun...

Aman (PT Insurtech Technologies Indonesia) yang dipimpin oleh Global Founders Capital (GFC) dan Trihill Capital berhasil menghimpun dana pre-seed funding senilai US$1,2 juta atau Rp18 miliar. Ventures 1982, Alto Partners dan AtlasGlobal Capital juga berpartisipasi dalam putaran ini.

Didirikan pada tahun 2020 oleh Steven Tannason dan KanLe, misi Aman adalah untuk merampingkan manajemen manfaat asuransi dan proses penagihan yang ingin diberikan perusahaan kepada karyawannya. Untuk mendukung kebutuhan tersebut, Aman telah memantapkan dirinya sebagai platform yang menggabungkan layanan asuransi, teknologi SDM, dan teknologi kesehatan.

Sistem ini memiliki banyak fitur yang memudahkan tim HR untuk merencanakan atau membeli paket asuransi yang memenuhi kebutuhan mereka dengan terhubung dengan mitra broker jaringan yang aman. Aman kemudian membantu tim HR mendistribusikan dan mengelola produk sesuai dengan bagian yang dikonfigurasi.

Ada dasbor terpisah untuk perusahaan yang berbasis web. Aplikasi seluler, di sisi lain, disediakan bagi karyawan untuk memproses tagihan mereka.

Source: republika.co.id

Selain itu, ada banyak manfaat dari aplikasi yang Safe bertujuan untuk memberikan kepada penggunanya. Misalnya, konten health/wellness, layanan psikiatri dan diskon khusus apotek, serta layanan pendukung lainnya seperti tes Covid 19.

Aman ditujukan untuk usaha kecil dan menengah, termasuk startup digital dan UMKM Indonesia.

Menurut data terakhir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat penetrasi asuransi di Indonesia adalah 3,18%. Persentase tersebut meliputi asuransi jiwa (1,19%), asuransi non-jiwa (0,47%), asuransi sosial (1,45%) dan asuransi wajib (0,08%). Di sisi lain, angka kepadatan (pengeluaran premi rata-rata) adalah Rp1,82 juta.

Angka ini menunjukkan bahwa masih ada peluang besar untuk pengenalan produk asuransi oleh segmen baru Indonesia. Namun demikian, pelaku juga perlu memberikan informasi dan penetrasi produk secara keseluruhan agar dapat menjangkau lebih banyak penonton. Platform digital dipandang sebagai media yang efektif untuk meningkatkan keterjangkauan produk asuransi.

Beberapa pemain saat ini membidik segmen ritel produk asuransi mikro. Mengingat lanskap ini masih didominasi oleh pemain tradisional, potensi B2B masih sangat besar. Beberapa perusahaan rintisan berusaha membangun pijakan di sini, baik B2C terlebih dahulu dan kemudian B2B, atau apakah mereka berfokus pada penyediaan platform asuransi untuk perusahaan sejak awal.

Selain Aman, Aigis adalah startup insurtech lain yang menargetkan B2B. Mereka juga baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan memperoleh $ 1 juta dalam pendanaan pra-peluncuran dari Y Combinator, Init6, Goodwater Capital, dan banyak investor malaikat. Layanan yang diberikan berfungsi sebagai platform untuk memberikan layanan kesehatan kepada pekerja kantoran.

Subscribe

- Notifikasi ke email setiap minggu

- Gratis tanpa biaya bulanan

Terbaru